Keselamatan

Yohanes 3 : 16

Mesin Dryer Pengering Gabah

0 komentar
Fungsi : untuk mengeringkan gabah (padi), jagung , kedelai, dan produk lainnya. Mesin pengering (dryer) ini berfungsi menggantikan cara tradisional yang mengandalkan panas matahari untuk mengeringkan produk


Keunggulan Mesin Pengering Serbaguna ini (padi, jagung, dll)

1. Teknologi alat / mesin teknolosinya tepat guna
2. Bahan bakar bisa briket batubara atau kayu bakar
3. Mesin pengering model knock down (bongkar pasang)
4. Mudah pengoperasiannya
5. tenaga kerja sedikit, maksimal 2 orang
6. Ongkos pengeringan gabah lebih murah dari tipe-tipe yang ada di pasaran
7. Kehilangan gabah dan jagung sangat rendah dalam proses pengeringan
8. Lahan penempatan alat tidak luas. Cukup 2×8 m
9. Daya pakai alat relatif cukup lama
10. Sangat cocok dioperionalkan pada kelompok tani di pedesaan
11. Asap tidak bercampur dengan bahan yang dikeringkan (murni udara panas)

PENJERNIHAN AIR DENGAN BIJI KELOR

1 komentar
Air beserta sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh mahluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan memelihara kesehatannya. Air yang mengisi lebih dari dua pertiga bagian dari seluruh permukaan bumi, memberi tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada daratan, akan tetapi sebagian besar dari air tersebut tidak dapat langsung digunakan untuk kepentingan mahluk hidup. Hanya 1% yang merupakan air manfaat yang dapat dipergunakan sebagai air bersih, untuk menjadi air bersih / air minum harus mengalami suatu Teknologi.

Teknologi yang diterapkan mulai dari pengambilan air baku, pengolahan air untuk menjadi air bersih yang sangat tergantung kualitas sumber air baku, kemudian melaui system distribusi melalui perpipaan ke area pelayanan.

Pengolahan Air dilakukan pada air baku yang pada hakekatnya tidak memenuhi standar kualitas air minum/bersih yang berlaku, sehingga unsur-unsur yang tidak memenuhi standar perlu dihilangkan ataupun dikurangi, agar seluruh air memenuhi standar yang berlaku. Hal ini dilaksanakan dengan pengolahan air. Teknologi untuk pengolahan air yang sangat tergantung dari sumber air baku dengan kualitas air yang bermacam-macam untuk dapat diolah.

Pusat-pusat pengolahan air perkotaan atau municipal water treatment dengan skala besar mengolah air dengan cara menambahkan senyawa kimia penggumpal (coagulants) ke dalam air kotor yang akan diolah. Dengan cara tersebut partikel-partikel yang berada di dalam air akan menjadi suatu gumpalan yang lebih besar lalu me- ngendap. Baru kemudian air di bagian atas yang bersih dipisahkan untuk digunakan keperluan sehari-hari. Namun demikian, zat kimia penggumpal yang baik tidak mudah dijumpai di berbagai daerah terpencil. Andaipun ada pasti harganya tidak terjangkau oleh masyarakat setempat.

Salah satu alternatif yang tersedia secara lokal adalah penggunaan koagulan alami dari tanaman yang barangkali dapat diperoleh di sekitar kita. Penelitian dari The Environmental Engineering Group di Universitas Leicester, Inggris, telah lama mempelajari potensi penggunaan berbagai koagulan alami dalam proses pengolahan air skala kecil, menengah, dan besar.Penelitian mereka dipusatkan terhadap potensi koagulan dari tepung biji tanaman Moringa oleifera. Tanaman tersebut banyak tumbuh di India bagian utara, tetapi sekarang sudah menyebar ke mana-mana ke seluruh kawasan tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia tanaman tersebut dikenal sebagai tanaman kelor dengan daun yang kecil-kecil.
Biji kelor dibiarkan sampai matang atau tua di pohon dan baru dipanen setelah kering. Sayap bijinya yang ringan serta kulit bijinya mudah dipisahkan sehingga meninggalkan biji yang putih. Bila terlalu kering di pohon, polong biji akan pecah dan bijinya dapat melayang “terbang” ke mana-mana.

Biji tak berkulit tersebut kemudian dihancurkan dan ditumbuk sampai halus sehingga dapat dihasilkan bubuk biji Moringa. Jumlah bubuk biji moringa atau kelor yang diperlukan untuk pembersihan air bagi keperluan rumah tangga sangat tergantung pada seberapa jauh kotoran yang terdapat di dalamnya. Untuk menangani air sebanyak 20 liter (1 jeriken), diperlukan jumlah bubuk biji kelor 2 gram atau kira-kira 2 sendok teh (5 ml).

Tambahkan sedikit air bersih ke dalam bubuk biji sehingga menjadi pasta. Letakkan pasta tersebut ke dalam botol yang bersih dan tambahkan ke dalamnya satu cup (200 ml) lagi air bersih, lalu kocok selama lima menit hingga campur sempurna. Dengan cara tersebut, terjadilah proses aktivitasi senyawa kimia yang terdapat dalam bubuk biji kelor.

Saringlah larutan yang telah tercampur dengan koagulan biji kelor tersebut melalui kain kasa dan filtratnya dimasukkan ke dalam air 20 liter (jeriken) yang telah disiapkan sebelumnya, dan kemudian diaduk secara pelan-pelan selama 10-15 menit.

Selama pengadukan, butiran biji yang telah dilarutkan akan mengikat dan menggumpalkan partikel-partikel padatan dalam air beserta mikroba dan kuman-kuman penyakit yang terdapat di dalamnya sehingga membentuk gumpalan yang lebih besar yang akan mudah tenggelam mengendap ke dasar air. Setelah satu jam, air bersihnya dapat diisap keluar untuk keperluan keluarga.

Efisiensi proses

Proses pembersihan tersebut menurut hasil penelitian yang telah dilaporkan mampu memproduksi bakteri secara luar biasa, yaitu sebanyak 90-99,9% yang melekat pada partikel- partikel padat, sekaligus menjernihkan air, yang relatif aman (untuk kondisi serba keterbatasan) serta dapat digunakan sebagai air minum masyarakat setempat.

Namun demikian, beberapa mikroba patogen masih ada peluang tetap berada di dalam air yang tidak sempat terendapkan, khususnya bila air awalnya telah tercemar secara berat. Idealnya bagi kebutuhan air minum yang pantas, pemurnian lebih lanjut masih perlu dilakukan, baik dengan cara memasak atau dengan penyaringan dengan cara filtrasi pasir yang sederhana.
Pustaka

1. FG Winarno, Senior scientist M-Brio Biotekindo, Guru Besar Bioteknologi Unika Atma Jaya, Biji Kelor Untuk Bersihkan Air Sungai, Kompas, http://www.ampl.or.id/wawasan/wawasan-isi-pustaka.php?kode=21
2. Iptek – Apji, Penjernihan Air Dengan Biji Kelor (Moringa Oleifera) http://iptek.apjii.or.id/pengelolaan%20air%20&%20sanitasi/PIWP/penjernihan_air_biji_kelor.html
3. IPTEKnet, 2005, TANAMAN OBAT INDONESIA, Kelor (Moringa oleifera, Lamk.), http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=144
4. Moringa oleifera, http://www.prn2.usm.my/mainsite/plant/moringa.html
5. PUSKIM, Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan Biji Kelor dan Pohon Kelor http://www.kimpraswil.go.id/balitbang/puskim/protek_kim/ttg_kim_270701/ttg_kim_ispadbk.htm
6. PUSKIM, Teknologi Pasangan Bata – Teknologi Air Bersih, http://www.kimpraswil.go.id/balitbang/puskim/Homepage%20Modul%202003/modulc2/Modul%20Air%20Bersih.pdf
7. Wikipedia, Appropriate Technology, http://en.wikipedia.org/wiki/Appropriate_technology

PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

0 komentar
Pada saat ini saya mengamati , melihat dan merasakan bahwa penegakan hukum berada dalam posisi yang tidak menggembirakan. Masyarakat mempertanyakan kinerja aparat hukum dalam pembrantasan korupsi, mafia hukum peradilan. Daftar ketidak puasan masyarakat dalam penegakan hukum semakin bertambah panjang apabila membuka kembali lembaran-lembaran lama. Pengadilan merupakan representasi utama wajah penegakkan hukum dituntut melahirkan ketidakpastian hukum, melainkan pula keadilan, kemanfaatan sosial dan pemberdayaan sosial melalui putusan-putusan hakim.kegagalan lembaga peradilan dalam mewujudkan tujuan hukum diatas telah mendorong meningkatnya ketidak percayaan masyarakat terhadap pranata hukum dan lembaga-lembaga hukum.
Mungkin benar apabila dikatakan perhatian masyarakat terhadap lembaga-lambaga hukum telah berada dititik limit. Hampir setiap saat kita mendengarkan berita-berita lembaga-lembaga hukum. Salah satu permasalahan yang perlu mendapat perhatian kita semua adalah merosotnya rasa hormat masyarakat terhadap wibawa hukum.adanya penilaian masyarakat menunujukan bahwa hukum atau pengadilan tidak dapat melepaskan diri dari struktur sosial lingkungannya. Oleh karena itu wajar kalau masyarakat mempunyai opini tersendiri setiap ada pengadilan yang dipandang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan hidup dan tumbuh dalam masyarakat.
Persoalannya tidak akan berhenti sebatas munculnya opini publik, melainkan berdampak sangat luas yaitu merosotnya citra lembaga hukum dimata masyarakat. Kepercayaan amsyarakat akan luntur dan mendorong munculnya situasi anomi. Masyarakat akan binggung nilai mana yang benar dan nilai mana yang salah.
Para penagak hukum yang kaku ,tidak tirdiskresi dan sering mengabaikan rasa keadilan masyarakat lebih mengutamakan kepastian hukum. Proses peradilan bukanlah hanya semata-mata melaksanakan pasal-pasal dan bunyi undang-undang, melainkan proses yang melibatkan perilaku-perilaku masyarakat dan berlangsung dalam struktur sosial masyarakat tertentu.
Munculnya kritik-kritik masyarakat terhadap lembaga-lembaga hukum dan peradilan tidak lain kerana peradilan kita tidak memberikan pengayoman kepada wraga masyarakat. Pengadilan masyarakat dapat diharapkan dapat mengembalikan keseimbangan masyarakat tergangu tidak terpenuhi.

KOMPLIK DI TANAH MESUJI LAMPUNG

0 komentar
Permasalahan mesuji adalah sengketa lahan masyarakat dijadikan perkebunan padahal surat izin untuk lahan perkebunan tidak sah. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Mesuji mengemukakan temuannya selama mencari fakta-fakta kasus Mesuji, baik di Lampung dan di Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan itu antara lain memang ada sengketa lahan sejak lama, ada kelompok aktor di masing-masing wilayah dan 9 korban tewas. Korban di Mesuji Lampung masih perlu pendalaman lebih lanjut. Bapak Denny menyampaikan laporan awal TGPF Mesuji kepada Menko Polhukam Djoko Suyanto di Kemenko Polhukam, memaparkan observasi awal yang ditemukan yaitu :
1. Pada 3 lokasi baik di Register 45 dan Desa Sri Tanjung di Kabupaten Mesuji Lampung maupun Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan memang ditemukan sengketa lahan antara warga dengan perusahaan meskipun dengan detail persoalan yang berbeda.

2. Sengketa lahan tersebut sudah terjadi dalam proses yang cukup lama, yang salah satu titik kejadiannya muncul dalam bentuk korban jiwa atau korban luka dan kerugian materiil di tiga lokasi tersebut.

3. Utamanya pada dua tempat kejadian di Lampung, di Register 45 dan Sri Tanjung jatuhnya korban jiwa perlu pendalaman lebih jauh dan kami akan berkoordinasi penuh dengan Komnas HAM terkait dengan persoalan hak asasi manusianya.

4. Kelompok aktor yang ada di masing-masing wilayah itu ada, dan memang ada unsur masyarakat, dari unsur perusahaan dan pemerintah, serta aparat keamanan dengan tingkat detail keterlibatan yang berbeda-beda di masing-masing lokasi.

5. TGPF melihat korban jiwa yang meninggal akibat bentrokan di 3 lokasi tersebut periode 2010-2011 di Register 45, 1 orang atas nama Made Asta; di Desa Sri Tanjung, 1 orang atas nama Zaelani; di Desa Sungai Sodong 7 orang atas nama Syaktu Macan, Indra Syafei, Hardi, Hambali, Sabar, Saimun dan Agus Manto. Hingga total korban jiwa meninggal akibat bentrok adalah 9 korban jiwa.

Dikutip dari http://www.detiknews.com/read/2012/01/02/185026/1804940/10/temuantgpf-mesuji-                ada-sengketa-lahan-kelompok-aktor-dan-9-korban-tewas


PARA GAMES ( Pesta Olahraga Difabel Asia Tenggara 2011)

1 komentar
               Para Games 2011 merupakan Pesta Olahraga Difabel Asia Tenggara yang diselenggarakan pada tanggal 12–20 Desember 2011, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah,Indonesia. ASEAN Para Games adalah sebuah pesta olahraga yang diselenggarakan 2 minggu setelah SEA Games berlangsung. Pesertanya adalah atlet yang mengalami cacat mobilitas dan visual, diamputasi atau mengalami kelumpuhan otak dari negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand,Timor Leste, dan Vietnam.
             Umumnya, ASEAN ParaGames diselenggarakan di kota yang sama dengan kota penyelenggara SEA Games. Tetapi karena kurang tersedianya fasilitas olahraga untuk penyandang cacat, mengakibatkan adanya kota baru yang ditunjuk untuk menyelengarakan ASEAN ParaGames seperti pada Pesta Olahraga Difabel Asia Tenggara 2008 yang tidak dilaksanakan diBangkok tetapi di Nakhon Ratchasima dan pada Pesta Olahraga Difabel Asia Tenggara 2009 yang tidak dilaksanakan di Laostetapi di Malaysia.
Logo resmi ASEAN ParaGames 2011 hampir sama dengan logo SEA Games 2011, yaitu burung Garuda yang juga merupakan lambang negara Indonesia.Garuda secara fisik melambangkan kekuatan dan kepak sayapnya mempresentasikan kemegahan dan kejayaan. Tarikan guratan hijau berbentuk gunung melambangkan alam pegunungan Indonesia dan di bagian bawah guratan gelombang berwarna biru melambangkan samudera nusantara. Warna merah di kepalanya melambangkan keberanian dan semangat membara untuk memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa.
Maskot resmi ASEAN ParaGames 2011 ini adalah Modo dan Modi,[9] sepasang komodo. Maskot ini diadopsi dari binatang komodo sebagai hewan purba endemik kebanggaan Indonesia, yang terdapat di Taman Nasional Komodo, meliputi pulau Komodo, pulau Rinca, dan pulau Padar,Nusa Tenggara Timur.
Modo adalah Komodo jantan yang mengenakan surjan coklat, pakaian tradisional Jawa Tengah, dengan celana bermotif batik dan blangkon. Sementara Modi memakai sanggul Konde yang cocok dengan batik kebaya. "Modo" adalah singkat dari nama Komodo, sementara "Modo-Modi" adalah ejaan modifikasi dari Muda-Mudi yang berarti "pemuda-pemudi", dalam bahasa Indonesia yang berarti remaja-remaja Indonesia. Modo dan Modi ini mempunyai sifat pekerja keras, jujur, adil, ramah, bersahabat, dan sportif. Sifat Modo dan Modi yang serba positif dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia ini diharapkan dapat melestarikan keharmonisan kerjasama dan persahabatan sesama negara peserta ASEAN ParaGames.
Ketua Indonesian Paralympic Organizing Committee (INASPOC) James Tangkudung mengkonfirmasi 11 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, yaitu Angkat Berat, Atletik,Bulutangkis, Catur, Goalball, Panahan, Renang, Ten Pin Bowling, Tenis Kursi Roda, Tenis Meja, Voli Duduk. Berlayar walaupun diselenggarakan pada SEA Games 2011 tetapi tidak diselenggarakan pada ASEAN ParaGames kali ini.

MY FUTURE PROFESIONAL

0 komentar

Profesi merupakan kemampuan atau keahlian seseorang dalam melakukan suatu bidang tertentu. Setiap orang memiliki profesi tertentu, ada polisi, pengajar, supir, akademika, maupun petani. Setiap orang menginginkan profesi yang cakap. Meraih suatu impian besat bukanlah hal yang mudah, membutuhkan proses yang lambat maupun cepat.
Setiap profesi dapat dikatakan handal apabila melakukannya dengan sepenuh hati. Hasil dari profesi yang dilakukan dapat dilihat dari hasilnya. Saya sebagai akademika, saya menginnginkan suatu pekerjaan bagus dan indah, tetapi untuk mencapai hal itu semua membutuhkan perjuangan yang keras, ada beberapa harus dipersiapkan meraihnya diantaranya ialah belajar, mengasah skill setiap harinya,dan selalu berdoa. Kalimat “Disiplin adalah kunci keberhasilan” merupakan kalimat tepat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masa depan indah.
Misalnya seorang computer system bukanlah hal mudah, computer system mempelajari tentang system kinerja dari sebuah computer, bagaimana computer bekerja sehingga menghasilkan output yang dihasilkan. Belajar computer system bukan hanya mempelajari sistemnya, tetapi mempelajari networking dan control system. Networking merupakan hubungan antara satu media dengan media lain, sehingga terjalin komunikasi yang baik. Control system adalah suatu alat yang digunakan mengendalikan alat lainnya.
Jadi meraih sesuatu pekerjaan bagus , diperlukan suatu skill ahli, karena persaingan dalam meraih suatu pekerjaan sangatlah susah, begitu banyak saingan harus di lewatkan.