Keselamatan

Yohanes 3 : 16

ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN PROYEK

0 komentar
Dalam manajemen kelayakan proyek perlu diperhatikan, dalam bentuk apapun proyek yang akan dikerjakan , suatu yang perlu diperhatikan adalah aspek yang mempengaruhinya , kita tidak bisa menghiraukan dari aspek ini karena hal ini sangat penting.
Aspek itu terbagi berbagai bidanag diantaranya adalah:
1. Aspek Hukum
Aspek yang berhubungan dengan aspek ini adalah suatu aspek yang tidak bisa diabaiakan secara gampang, karena dapat mengakibatkan perselisihan dengan panajang.diantaranya adalah:
A. Perijinan/Izin
a. izin lokasi
diantaranya adalah letak tanah atau tanah yang akan dibangun , surat izin mendirikan bangunan dari pemerintah.
b. izin usaha
dianataranya surat izin usaha, surat tanda daftar perusahaan, dan surat tanda rekanan dari pemda setempat.
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Dalam mengerjakan suatu proyek kita harus mengkaji lebih luas akan aspek proyek yang kita buat dengan lengkungan sosial
a. Dari sisi budaya
Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat, apakah setempat menerima proyekk atau hasil karya yang kita buat.
b. Dari sudut ekonomi
Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c. Dan dari segi sosial
Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.
Untuk mensurvei ini kita perlu pendekatan dengan masyarakat atau perlu meneliti sejauh mana dampak yang kita buat mereka rasakan, kalau ada masukan kita harus siap menerima , kerana mulai dari itulah kita mulai berkembang.
3. Aspek pasar dan pemasaran
Dalam dunai perdagangan kita perlu memperhatikan keadaan pasar , jika pasar lebih membutuhkana kita buat maka buat dengan kuatitas yang lebih baik lagi, karena saingan produk semakin berkembang, apalagi dibidang teknologi informasi dalam zaman sekarang.
• Potensi pasar
• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.

4. Aspek teknis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.

5. Aspek manajemen
Berhubungan dengan manajemen pembangunan proyek dan pengoperasiannya.

6. Aspek keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

KARAKTERISTIK MANAJAMEN PROYEK

0 komentar
Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek. Hal pertama yang harus dianggap sebagai manajemen proyek adalah bahwa proyek ini diantarkan dengan batasan yang ada. Hal kedua adalah kemungkinan terbaik distribusi sumber daya. Manajemen proyek adalah seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai sampai selesai.
Dalam suatu proyek dalam bidang teknologi, keuangan atau dibidang lainnya ada karakteristik yang perlu di teliti:
1. MANUSIA
merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2. UANG
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3. MATERIAL
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. MESIN
Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5. METODE
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
6. PASAR
Pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam suatu proyek. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Sejarah Statistika

0 komentar
Semula statistika memiliki pengertian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan informasi numerical. Akan tetapi, dalam perkembangannya statiska memiliki penegertian yang lebih luas yang tidak sekedar berbicara tentang informasi numerical.
Seringkali kata kata statiska dikacaukan dengan kata statistic untuk pengertian yang sama. Sebernnya kedua kata tersebut merupakan terjemahan dari dua kata yang memiliki pengertian yang berbeda sekali, yaitu statistics dan statistic. Statistic diterjemahkan menjadi statistic. Sebagau sesuatu berkenaan dengan kata numerical , sebenarnya statistika sudah banyak digunakan oleh banyak Negara , misalnya untuk mendaftar jumlah penduduk perpajakan , pencatatan porsenel militer, dan lain sebagainya.
Dengan semakin berkembangnya jaman,dewasa ini penggunaan statistic sudah semakin meluas di berbagai bidang kegiatan . Statistika tidak lagi hanya digunakan untuk kepentingan pemerintah saja melainkan luas sampai bidang bisnis,ekonomi,kedokteran,pendidikan,dana lain sebagainya.
Didunia bisnis dan ekonomi ,masalah ketidakpastian merupakan masalah yang senantiasa dihadapi oleh para pelaku bisnis dan ekonomi,seperti memilih satu atau sejumlah saham yang akan ditawarkan di bursa saham, memprediksi volume dan nilai penjualan untuk periode yang akan dating , menilai kelayakan suatu usulan inevestasi dan lain sebagainya. Berikut ini disajikan dua contoh tentang penggunaan statiska di bidang bisnis dan ekonomi.
Sampai akhir decade sembilan puluhan , perkembangan pasar modal di Indonesia sudah demikian pesatnya. Perusahaan-perusahaan yang go public sudah demikian banyaknya. Sampai bulan Juli 1993 , jumkah perusahaan yang telah go public sudah mencapai 204 perusahaan dengan jumlah dana Rp16.769.913 juta , terbagi atas saham (168 perusahaan dengan nilai Rp 11.854.162 juta dan obligasi (36 perusahaan dengan nilai Rp4.911.751 juta) , hamper setiap edisi, beberapa media cetak utama mempublikasikan prospectus sebuah perusahaan yang go public. Pembublikasiannya ,seringkali disertai dengan informasi –informasi yang numerical tentang perusahaan bersangkutan, misalnya, pangsa pasar yang dikuasainya ,perkembangan volume dan nilai penjualan , perkembangan kapasitas produksi , prospek nilai penjualan dimasa yang akan datang ,dan lain sebagainya. Dalam hal ini , calon investor harus pandai-pandai menganalisis informasi yang disajikan dalam propektus tersebut. Tidak cukup hanya dengan informasi yang tersedia saja, calon investor pun harus dapat menggali informasi lain yang tidak disediakan oleh prospectus tersebut.
Sudah selayaknya bahwa setiap perusahaan dan harus dapat menyusun anggarannya untuk setiap tahunnya, kendati dalam praktik dalam masih banyak perusahaan-perusahaan yang belummembuat anggarannya. Menyusun anggaran sebenarnya berarti menetapkan sesuatu yang belum terjadi. Berapa volume dan nilai penjualan untuk periode yang akan datang , berapa rupiah yang harus dikeluarkan untuk pembelian bahan baku, membayar tenaga kerja, biaya overhead pabrik.. Apakah statiska merupakan alat Bantu yang demikian penting sehingga tanpanya , keputusan dibuat tidak akan mencapainya hasil yang optimal? Kadang-kadang hal-hal yang berkaitan dengan seni yang tentu saj tidak dapat dikuantifisir , dapat berpengaruh dalam proses pengembalian keputusan.

ERA PERKEMBANGAN MANAJEMEN PROYEK

0 komentar
Peristiwa penting yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli, sehingga melahirkan era manajemen sebagai berikut.
1. Era manajemen ilmiah
Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan."
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Frank dan Lillian Gilbreth. Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
2. Era Manusia Sosial
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an.
Hasil kajian yang dilakukan Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu di mana kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi merupakan elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" didasarkan pada gagasan bahwa bos hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritas itu.
3. Era Moderen
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904).
Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan sebagai berikut:
(1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material;
(2) produktivitas meningkat;
(3) market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga;
(4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis;
(5) jumlah pekerjaan meningkat.
** dikutip dari wikipedia.com.

Pengertian Manajemen Proyek dan Resiko

0 komentar

       Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek. Hal pertama yang harus dianggap sebagai manajemen proyek adalah bahwa proyek ini diantarkan dengan batasan yang ada. Hal kedua adalah kemungkinan terbaik distribusi sumber daya. Manajemen proyek adalah seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai sampai selesai.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

               Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
         Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
                       
                                               Fungsi Manajemen

              Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
        Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

         Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.


       Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha

                                                      Sarana  Manajemen
          Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
           Manusia merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
         Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
        Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
         Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
            Pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
                                                      
                                                Prinsip Manajemen

           Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah . Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari :
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps

* Dikutip dari: www.wikipedia.com/manajemen proyek dan resiko.








MEMBUAT LAMPU BERKELIP MENGGUNAKAN FLASH MAX

0 komentar
Flash max merupakan suatu program yang  berguna untuk membuat animasi yang bertampilan bergerak . flash max  banyak digunakan oleh para animator, misalnya untuk mendesain suatu web , atau bagi mahasiswa digunakan untuk presentasi , seminar, dan pemaparan lainya.
Dibawah ini saya coba membuat suatu desain flash max yang tidak terlalu sulit dan mudah di mengerti bagi yang membaca dan mempelajarinya.berjudul "Membuat Lampu Berkelip Menggunakan Flashmax"

1. Pertama buka program Flash max seperti di bawah.







2. Pilih flash document, maka akan muncul seperti berikut.

3. Kemudian masih pada menu bar, klik modify ---document ukurlah ukuran stage , warna latar belakang dan frame rate pada jendela document properties yang muncul.
4. Jangan pusing masih permulaan, ini gampang. Sekarang kita buat dua lampu dalam stage dengan memanfaatkan tool yang tersedia di sebelah kanan stage.tool yang di gunakan antara lain:
A . line tool
B . rectangle tool.
C. oval tool.

5. Pada menu bar , klik insert  keyframe
6. Gantilah warna kedua bola lampu dengan warna kuning dan hijau.

7. Klik line tool untuk membuat garis di sekitar kedua lampu untuk memunculkan efek lampu.

8. Coba jalankan test movie dengan cara mengklik control pada menu bar, lalu pilih test movie. Lalu lihat kedasyatannya.
salam  animator.