Keselamatan

Yohanes 3 : 16

Proposal PKMAI "Prototype Alat Inkubator Bayi Portable Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 "

1 komentar

Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sudah merambah di kebidanan kini sudah menggunakan alat seperti inkubator bayi yang merupakan sebuah wadah atau tempat khusus untuk bayi premature (bayi yang lahir tidak pada waktunya atau kurang dari 9 bulan) yang dapat bekerja secara otomatis untuk mempertahankan suhu bayi menjadi lebih stabil dengan pengaturan suhu ruang dan kelembaban yang ada didalam inkubator. Dalam hal ini manfaat inkubator bayi sangat diperlukan masyarakat luas ketika anak yang dilahirkannya lahir secara tidak normal atau kurang dari usia kandungan yang ditentukan oleh dokter. Namun, alat inkubator bayi yang digunakan sudah sangat baik tetapi inkubator bayi portable dapat digunakan lebih praktis sehingga dapat dijangkau oleh kalangan kelas atas maupun menengah yang menetap di perkotaan.
Dalam hal ini, agar inkubator bayi dapat digunakan oleh masyarakat luas baik yang tinggal di kota mapun pelosok desa maka inkubator bayi dapat dibentuk yang lebih minimalis dari ukuran inkubator asli serta lebih ekonomis untuk membantu masyarakat sekitar dengan tidak melupakan aspek kesehatan dan keselamatan pada bayi. Alat itu dapat diubah menjadi inkubator bayi portable yang dapat dipindah dari rumah sakit ke pusat kesehatan masyarakat dengan merubah sistem yang digunakan menjadi lebih fleksible untuk dibawa pergi. Pada umumnya, inkubator bayi standard masih menggunakan air untuk penguapannya dalam menentukan ruang kelembabahan dan suhu yang ada di inkubator bayi. Namun, pada inkubator bayi portable ini dapat membantu pihak rumah sakit untuk membawanya ke pelosok desa sehingga dalam melayani masyarakat dengan baik dapat terlaksana. Karena incubator bayi portable ini menggunakan lampu ultraviolet bakteri sebagai pengganti air untuk mengatur suhu dan udara kipas untuk mengatur kelembaban. Sehingga, sistem yang lain dapat diatur dan disesuaikan kebutuhan yang diperlukan bayi premature (bayi yang lahir tidak pada waktunya tau kurang dari 9 bulan).
Seorang bayi yang baru dilahirkan akan kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang tetap dan mudah terjadi variasi, maka bayi tersebut harus segera dimasukkan ke dalam inkubator agar bayi tersebut dapat berkembang secara memuaskan karena seorang bayi yang baru melahirkan harus membutuhkan suhu yang stabil antara 35°C – 37°C. Agar dapat mencapai suhu yang sesuai dengan suhu bayi maka diperlukan pengaturan suhu dan kelembaban pada lampu ultraviolet dan kipas untuk mengoptimalisasi ruangan inkubator bayi portable tetap terjaga. Pada umumnya, inkubator bayi memiliki beberapa parameter yaitu temperature, kelembaban, air flow, dan noise. Tingkat kelayakan kebocoran suhu luar ± 1°C, tingkat kelembaban antara ≥ 70%, laju aliran udara < 0,35 ms %, dan tingkat kebisingan di dalam inkubator < 60 dBA. Dalam artian bahwa persyaratan tersebut harus terpenuhi unutk mendapatkan kriteria keselamatan dan keamanan dalam penggunaannya.
Menurut data statistic pengukuran dan kalibrasi yang dilakukan untuk wilayah Jawa, Kalimantan, Bali dan Lombok oleh BPFK Surabaya terjadi kecenderungan masalah pada kelembaban, dimana untuk pengaturan temperature dari 32°C - 36°C beserta kelembabannya kurang dari 70% RH.


TUJUAN
Membuat prototype alat inkubator bayi portable menjaga agar tetap stabil suhu badan bayi  yang lahir kurang dari 9 bulan dan  dapat dijinjing atau dipindahkan untuk masyarakat yang membutuhkan terutama di pelosok desa.


METODE
Dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan berbagai macam metode dalam penulisan ini. Metode penulisannya antara lain :

A. Studi Pustaka
Membaca buku–buku yang berhubungan dengan karya ilmiah ini, melakukan pencarian melalui internet, selanjutnya data - data dan informasi ditampung untuk dijadikan referensi dalam karya ilmiah ini.

B. Studi Lapangan
Membuat alat sekaligus uji coba secara langsung bagaimana alat yang dibuat dapat bekerja dengan baik.


REFerensi : PI_Maulana Jayadi