Karya Ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
- Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
- Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
- Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
- Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
- Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
- Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
- Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
penulisannya berdasarkan hasil penelitian
Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta
Karangan mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya
Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur dan cermat
Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir.
Kertas Kerja
Artikel
Skripsi, Tesis dan disertasi
Laporan
Laporan berfungsi untuk membantu penerima laporan mengambil keputusan berdasarkan fakta dan gagasan ayng dikemukakan penulisnya
Di dalam suatu organisasi yang besar, seorang pimpinan dapat mengetahui dan mengendalikan perkembangan yang terjadi pada seksi-seksi yang ada dalam organisasinya dengan mempelajari laporan yang diterimanya
Bagi seorang pimpinan, laporan dapat mempersingkat jarang dan waktu
Laporan berfungsi juga sebagai penyimpan ilmu pengetahuan, di samping sebagai alat penyebarannya
Laporan merupakan wahan yang sangat efektif bagi pemikiran yang kreatif
Laporan dapat juga digunakan untuk menilai kemampuan dan ketrampilan pembuat laporan
Mengacu pada
à Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD)
à Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
- Awalan di- dan ke- ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
- Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan unsur terikat ditulis serankai.
- Bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan atau akhiran ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur gabungan kata itu.
- Bentuk dasar berupa gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
- Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda hubung (-).
- 6. Kata ulang dituliskan dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua unsurnya.
- Kata depan di dan ke ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
- Kata sandang si ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
- Partikel per yang berarti “tiap” dan mulai ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Sebaliknya per pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
- Singkatan nama gelar sarjana kesehatan, dokter, seringkali dipermasalahkan. Di dalam lingkungan masyarakat muncul singkatan dr. untuk dokter (kesehatan) dan DR untuk doktor (purnasarjana). Hal ini tentu saja bertentangan dengan kaidah karena singkatan Dr. diperuntukkan bagi gelar Doktor, sedangkan DR seolah-olah merupakan singkatan kata atau nama yang sama halnya dengan PT (Perseroan Terbatas), SD (Sekolah Dasar).
Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi 2 golongan :
Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia
Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
source :
source :
repository.binus.ac.id/content/A0282/A028263511.ppt
0 komentar:
Posting Komentar