Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sudah merambah di
kebidanan kini sudah menggunakan alat seperti inkubator bayi yang merupakan
sebuah wadah atau tempat khusus untuk bayi premature (bayi yang lahir tidak pada waktunya atau kurang dari
9 bulan) yang dapat bekerja secara otomatis untuk mempertahankan suhu bayi
menjadi lebih stabil dengan pengaturan suhu ruang dan kelembaban yang ada
didalam inkubator. Dalam hal ini
manfaat inkubator bayi sangat diperlukan masyarakat luas ketika anak yang
dilahirkannya lahir secara tidak normal atau kurang dari usia kandungan yang
ditentukan oleh dokter. Namun, alat inkubator bayi yang digunakan sudah sangat
baik tetapi inkubator bayi portable dapat digunakan lebih praktis sehingga dapat
dijangkau oleh kalangan kelas atas maupun menengah yang menetap di perkotaan.
Dalam hal
ini, agar inkubator bayi dapat digunakan oleh masyarakat luas baik yang tinggal
di kota mapun pelosok desa maka inkubator bayi dapat dibentuk yang lebih
minimalis dari ukuran inkubator asli serta lebih ekonomis untuk membantu
masyarakat sekitar dengan tidak melupakan aspek kesehatan dan keselamatan pada
bayi. Alat itu dapat diubah menjadi inkubator bayi portable yang dapat dipindah dari rumah sakit ke pusat kesehatan
masyarakat dengan merubah sistem yang digunakan menjadi lebih fleksible untuk
dibawa pergi. Pada umumnya, inkubator bayi standard masih menggunakan air untuk
penguapannya dalam menentukan ruang kelembabahan
dan suhu yang ada di inkubator bayi. Namun, pada inkubator bayi portable ini dapat membantu pihak
rumah sakit untuk membawanya ke pelosok desa sehingga dalam melayani masyarakat dengan baik dapat
terlaksana. Karena incubator bayi portable
ini menggunakan lampu ultraviolet
bakteri sebagai pengganti air untuk mengatur suhu dan udara kipas untuk
mengatur kelembaban. Sehingga, sistem yang lain dapat diatur dan disesuaikan
kebutuhan yang diperlukan bayi
premature (bayi yang lahir tidak pada waktunya tau kurang dari 9 bulan).
Seorang
bayi yang baru dilahirkan akan kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang tetap
dan mudah terjadi variasi, maka bayi tersebut harus segera dimasukkan ke dalam
inkubator agar bayi tersebut dapat berkembang secara memuaskan karena seorang
bayi yang baru melahirkan harus membutuhkan suhu yang stabil antara 35°C –
37°C. Agar dapat mencapai suhu yang sesuai dengan suhu bayi maka diperlukan
pengaturan suhu dan kelembaban pada lampu ultraviolet dan kipas untuk
mengoptimalisasi ruangan inkubator bayi portable
tetap terjaga. Pada umumnya, inkubator bayi memiliki beberapa
parameter yaitu temperature,
kelembaban, air flow, dan noise. Tingkat kelayakan kebocoran suhu luar ± 1°C,
tingkat kelembaban antara ≥ 70%, laju aliran udara < 0,35 ms %, dan tingkat
kebisingan di dalam inkubator < 60 dBA. Dalam artian bahwa persyaratan
tersebut harus terpenuhi unutk mendapatkan kriteria keselamatan dan keamanan
dalam penggunaannya.
Menurut data statistic pengukuran dan kalibrasi yang dilakukan untuk
wilayah Jawa, Kalimantan, Bali dan Lombok oleh BPFK Surabaya terjadi kecenderungan masalah pada kelembaban, dimana untuk pengaturan
temperature dari 32°C - 36°C
beserta kelembabannya kurang dari 70% RH.
TUJUAN
Membuat prototype alat inkubator bayi portable menjaga agar tetap stabil
suhu badan bayi yang lahir kurang dari 9
bulan dan dapat dijinjing atau
dipindahkan untuk masyarakat yang membutuhkan terutama di pelosok desa.
METODE
Dalam
penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan berbagai macam metode
dalam penulisan ini. Metode penulisannya antara lain :
A. Studi
Pustaka
Membaca
buku–buku yang berhubungan dengan karya ilmiah ini, melakukan pencarian melalui
internet, selanjutnya data - data dan informasi ditampung untuk dijadikan
referensi dalam karya ilmiah ini.
B.
Studi Lapangan
Membuat
alat sekaligus uji coba secara langsung bagaimana alat yang dibuat dapat
bekerja dengan baik.
REFerensi : PI_Maulana Jayadi
0 komentar:
Posting Komentar